Agar Tidak Ditipu Travel Haji ‘Nakal’, Ini Caranya..

454
views

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) diminta untuk menggiatkan sosialisasi sampai ke daerah agar masyarakat dapat memilah agen travel yang akan mereka gunakan untuk membantu keberangkatan haji. hal tersebut guna menutup peluang kasus penipuan haji terulang.

“Pemerintah kan punya kanwil sampai ke pelosok, harusnya memaksimalkan itu untuk mengedukasi dan sosialisasi intensif ke masyarakat,” ujar Ketua Dewan Kehormatan DPP Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Rinto Rahardjo kepada ROL , Kamis (23/10).

Dikatakannya, agar terhindar dari penipuan haji, masyarakat harus cerdas menyelidiki travel haji yang berizin dan yang tidak. Kalau perlu, penyelidikan calon jamaah ketika akan bekerja sama dengan travel yang akan dipilih, harus sampai mengetahui rumah dan identitas lengkap pengelola. Jangan pula masyarakat yang ingin berhaji cepat percaya dengan orang-orang yang mengaku “Ustad”, padahal seorang penipu atau mereka yang ingin memanfaatkan calhaj sebagai ladang bisnis.

Di samping itu, masyarakat harus mencurigai travel haji dan umrah yang menawarkan jasa layanan pemberangkatan haji dengan harga miring. “Kalau harganya sudah sangat murah, itu biasanya //ngaco//,” tuturnya.

Bisa jadi, travel yang menawarkan harga murah dapat memberangkatkan calhaj ke Tanah Suci, tapi kebanyakan dari mereka bisa saja menelantarkan jamaah ketika sampai di Arab Saudi. Misalnya, kata dia, jamaah ditempatkan di apartemen murah dan berdesakan dengan jamaah lain, sehingga timbul kasus jamaah haji Indonesia terlantar.

Lebih jauh, ia meminta pemerintah untuk menyediakan layanan informasi soal penyelenggaraan haji dari mulai pendaftaran haji, secara merata. Melalui penyuluhan intensif,sosialisasi kepada masyarakat dilakukan bukan hanya untuk masyarakat perkotaan, tapi juga harus sampai ke daerah.

Di samping itu, yang terpenting adalah calhaj meninjau ulang niat berhajinya. Boleh jadi, secara tidak sengaja calhaj meniatkan berhaji karena ingin dipuji, dan tidak murni untuk menyerahkan diri kepada Allah. “Insya Allah, niat yang baik selalu dilancarkan dan diberi keselamatan,” pungkasnya.